Archive for January 2010
Jalan-jalan di Jalan Kaliurang
Posted 24 January 2010
on:- In: berita | fotografi | jalan-jalan
- 6 Comments
Jalan-jalan di Jalan Kaliurang
Payah juga ya.. Sudah hampir 20 tahun aku hidup di Jogajakarta tercinta ini, namun belum pernah sekalipun aku berjalan kaki di Jalan Kaliurang. Jalan Kaliurang aku maksud adalah dari selatan Ring Road sampai Selokan Mataram.
inilah tampilan Jalan Kaliurang dari tengah:
Jalan Kaliurang biasanya penuh dan semrawut, namun yang satu ini berbeda. Di Hari Sabtu dan Minggu, pada pagi hari tidak dijumpai adanya keramaian. jadi cukup kondusif jika ingin berkendara dengan sepeda misalnya.
Pagi itu setelah futsal, aku memutuskan untuk men-servis-kan motorku, suatu hal yang tertunda sebulan karena kemalasanku. Hari itu aku membawa kamera karena Merapi dan Merbabu menunjukkan kecantikannya dari atas ke bawah dengan jelas. Karena ku tahu menunggu servis motor pastilah lama, maka kuputuskan untuk jalan-jalan menyusuri Jalan Kaliurang.
Jalan kaliurang merupakan salah satu urat nadi transportasi di Jogjakarta. Dinamakan Jalan Kaliurang bukan karena banyak udangnya (kali : sungai; urang : udang), namun karena diujung kilometer ke-24 jalan ini, terdapat daerah bernama Kaliurang yang terkenal dengan suhu adem-nya dan pemandangannnya yang bagus sekali.
Langkah pertama kumulai dari AHASS Honda dekat RM SEDERHANA menuju ke selatan. Fokus jalan-jalanku kali ini adalah kondisi TROTOAR di sepanjang jalan, apakah trotoar ini berfungsi sebagaimana mestinya atau tidak. Oke langkah dimulai
Baru beberapa puluh meter berjalan aku sudah dikira turis lokal, seorang bapak menawarkan ojek dan seorang lainnnya menawarkan untuk naik di becaknya (karena aku memakai kaos oblong dengan tas punggung yang besar, dikira turis deh hehe). Dipikir pikir, ngga banyak yang berubah dari kondisi trotoar di Indonesia umumnya, dan Jogjakarta khususnya. Waw, Indonesia ini seperti lawless country ya? Atau memang belum ada peraturan yang mengatur tentang penggunaan trotoar ya? Ah
buat apa dipusingkan, Undang-undang rokok dibuat dengan susah payah, toh dilanggar juga. Ya kan? Hehe
Trotoar di Indonesia sebagian besar seperti ini nih. Tiap beberapa meter “dipermak” sesuai dengan kebutuhan yang punya tanah/rumah di belakangnya. Di kala malam, mana ada trotoar yang mulus? Sebagian berubah fungsi menjadi warug makan tenda, penjual jus, dan lainnya.
Hmm..
Di sekitar Gading Mas Swalayan kutemukan trotoar yang seperti ini :
Gile ya? Trotoarnya ngga rata sama sekali. Ada “celah” buat mengalirnya air yang tidak pada tempatnya. Hmm, pastilah itu cuma tambalan karena trotoar yang asli sudah ambrol. Hahaha
Disini, kita bisa memarkir kendaraan semau kita, mau di pinggir jalan? No problem, mau di trotoarnya? silakan. Intinya, kita bebas sekali “mengekspresikan” gaya parkir kita, hehehe.. nanti malah kebablasan lagi, semua-semua dituntut bebas, demoktaris, dan lain-lain.
Setelah 20 menit berjalan, kusadari sesuatu yang penting yang terlewatkan. Dimana ZEBRA CROSS nya?
Aah.. Tidak ada kawan,
menyeberangpah dengan bebas di Indonesia, zebra cross mau dibuat berapapun juga tidak akan membuat orang menyeberang melewatinya. Hehe. Itu kenyataan lho, di Jepang sana (sebagai contoh yang baik), zebra cross dibuat di setiap ada persimpangan, di setiap ada lampu traffic. Orang-orang menyeberang pada saat lampu menyeberang berwarna hijau. Kendaraan tipe apapun akan menghentikan lajunya begitu ada yang menyeberang, termasuk truk dan bus. Di Indonesia, anda sudah cukup beruntung masih selamat dan tidak dimarahi pegendara yang enggan menghentikan kendaraannya.
Ada juga beberapa foto unik seperti dibawah ini
Tidak cuma berada di Jalan Kaliurang sih, namun inilah Indonesia,
dengan segala kelebihan dan kekurangannya.. 🙂