sharpening the brain
Posted 21 March 2013
on:teruslah memperkaya pengetahuan kita sampai tua! 🙂
i want to hold your hand, too.. but sorry i am taken by someone else.., a photo by puguhindra on Flickr.
musim hujan yang membawa banyak penyakit tahun ini..~
- In: berita | fotografi | ilmu??? | jalan-jalan | tahukah kamu?? | watashi wa boku
- 8 Comments
hello, i am back! 😀
weh mohon maap ya luama banget ngga nulis, belum ada ide juga :p
nah akhirnya ide muncul, siang tadi waktu saya sedang menghadiri resepsi pernikahan seorang teman lama. Biasa, diadakan di tempat yang luas dan lebar dengan berbagai makanan dan minuman yang siap kita santap sampai perut penuh kekenyangan, hehehe. Nah, apa yang baru kali ini dari pikiran saya?
Kita semua suka minuman bersoda, hampir pasti. Nah, masalahnya di pesta resepsi pernikahan begini kita belum tentu mendapatkan minuman bersoda dingin yang rasanya masih nendang, ya kan? Kadang-kadang kita malah dapet minuman bersoda dingin yang udah kelamaan (meskipun di wadah terlihat penuh) dan rasanya sudah tinggal manis karamelnya saja, ya kan? Untuk itulah kita membutuhkan sedikit trik jitu untuk selalu mendapatkan minuman bersoda dingin yang masih nendang!! 😀
well, saya akan membagi informasi bagaimana kita bisa mendapatkan minuman bersoda yang masih segar saat berkunjung ke resepsi nikah! 😀
“alaah, berita basi!” mungkin sebagian orang akan berkata begitu. Yaah, daripada ilmu keren ini dipendam begitu saja, lebih baik saya bagi :p
Hal terpenting yang harus kita perhatikan bersama agar mendapatkan minuman bersoda gratis yang masih nendang rasanya adalah MENEMUKAN TEMPATNYA!! 😀
hahaha dudul! ya iyalah! :p
Di masa kini, biasanya minuman bersoda dingin (cold softdrinks) disediakan dalam wadak seperti foto diatas, umumnya lebih dari satu wadah juga, dan selalu terisi penuh bila stok botolannya masih ada, dan diusahakan untuk selalu disajikan dalam keadaan dingin. setelah kita berhasil melacak menemukan tempatnya, saatnye untuk menuju langkah kedua..
Langkah kedua adalah memperhatikan masih berapa banyak botol softdrink yang masih utuh, seperti di foto diatas. Konyol sih, tapi dengan memperhatikannya, kita jadi tahu kan kapan akan habis, atau ternyata sudah habis dan sudah pasti yang sedang disajikan itu rasanya nggak nendang lagi 😀
Nah, kalau ternyata masih banyak, anda tidak perlu khawatir, anda bisa menyiapkan langkah ketiga seperti dibawah ini!
Ini adalah tahap terpenting dalam rangkaian trik ini! 😀
Jangan lupa untuk sedikit meluangkan waktu untuk stand by di dekat wadah minuman ini karena biasanya dalam periode waktu tertentu seorang pegawainya akan mengisi ulang wadah yang mulai berkurang / kosong. Itu adalah kesempatan emas! haha, beneran lho!
Proses menuang gitu ngga butuh waktu lama kok, anda cukup berdiri di sebelah pegawainya, tunggu beberapa menit, dan voila! wadah terisi penuh softdrink segar yang rasanya masih nendang!! 😀
silakan dicoba untuk mendapatkan sensasi minuman ringan gratis dingin yang masih nendang rasanya! 😀
Email itu datang juga, sekitar 3 minggu yang lalu. email pemberitahuan yang berisi bahwa sidang monitoring dan evaluasi hibah penelitian yang kuajukan diundur menjadi tanggal 6-8 Oktober 2011, yang berarti aku bisa menyelesaikan tugas kepanitiaan lustrum bersama teman-teman se panitia 😀
di email itu tertulis :
tempat : Makassar, Hotel Clarion
MAKASSAR!! sebuah kota nun jauh di Pulau Sulawesi sana yang nyaris tidak terpikir olehku untuk dijelajahi! Sebuah kota yang hanya bisa kurasakan dari cerita-cerita seorang teman yang pernah mengunjunginya dan mengelilinginya, sekarang akan kuinjak!
Alhamdulillah 🙂
nah, setelah menyiapkan segala sesuatunya (tas gunung pinjaman, sepatu pinjaman dari ayah :p, slide presentasi dan barang-barang lainnya), aku siap berangkat!! Makassar!! 😀
saya menggunakan jasa penerbangan Garuda Indonesia yang harus transit di Jakarta dulu sebelum menuju Makassar, tak apalah, yang penting selamat sampai tujuan. Saya berangkat bersama seorang teman dari grup peneliti lain yang sekota, jadi ngga ndomblong sendirian kala menunggu transit di Jakarta selama hampir 3 jam 😀
Seperti biasa, ketika akan terbang, kita diminta mematikan seluruh perangkat yang dapat memancarkan frekuensi (apa lah itu), nah, ponsel saya ya jelas saya matikan tanpa merubah jam ke WITA. eh sesampainya di Makassar sana, ketika saya hidupkan ponselnya, dia sudah pindah area waktu sendiri coba (ndeso super saya ini) 😀
dan seperti biasa, setiap pesawat akan take off, itu menjadi saat yang paling mendebarkan untuk saya. nggak tahu kenapa sih, tapi rasanya takut aja ada apa-apa tiap peristiwa taking off terjadi.. aneh ya? hehehe
dan (lagi), stewardress di maskapai ini memang jauh lebih enak dipandang mata daripada maskapai lainnya #ups #hahaha
akhirnya!! sampai juga di Makassar! ternyata bandara Sultan Hassanudin ini terletak agak jauh di luar kota, tapi karena sekarang sudah ada Jalan tol yang menghubungkan antara kota dan bandara, waktu tempuh bisa dipangkas agak banyak. Saya diantar pak driver taksi menuju hotel Grand Clarion (nginep gratisan, dasar wong ndeso) Makassar.
Praktis kegiatan sejak Kamis malam sampai Jumat sore saya habiskan di hotel dan ruang seminar karena ini acara utamanya (bukannya ini acara sampingan ya? acara utama nya kan jalan-jalan? :p). Saya memresentasikan perkembangan penelitian saya yang didanai ini di depan para panel pakar, nantinya mereka akan memberikan saran yang terbaik bagaimana kelanjutannya. Alhamdulillah semua berjalan dengan lancar tanpa hambatan berarti 🙂
Jumat sorenya, kami manfaatkan untuk bersegera keliling Makassar dan mencari oleh-oleh!! 😀
Kami langsung diantar pak driver taksinya melewati beberapa bangunan penting di Makassar, termasuk kediaman dari Jusuf Kalla, Wisma Kalla, cerita tentang Andi Mallarangeng, sebutan-sebutan berdasarkan kasta, rencana pengembangan kota Makassar dan lain sebagainya. Ternyata, usut punya usut, orang yang paling dihargai orang Makassar bukanlah Jusuf Kalla, melainkan Jenderal M. Jusuf !!
Kita langsung dibawa ke tempat mencari souvenir dan oleh-oleh, yaitu toko Sulawesi yang kata pak Drivernya paling murah dan komplit punya. Memang benar, meskipun tokonya kecil dan agak sumpek, tapi yang ditawarkan melebihi itu dan harganya murah! 😀
Tidak lupa kami juga menikmati sunset di Pantai Losari yang terkenal itu, menikmati Pisang epe di pinggir jalan, sup saudara, sup pallumara, dan tidak lupa Mi Titi!!! 😀
oh ya, hobi street and candid photography saya juga ndak padam lho 😀
dan stranger shot! 😀
awalnya saya sih cuma motret-motret candid gitu, tapi tiba-tiba ada yang berbicara “foto, foto” sambil mengikik, ternyata dua orang mbak-mbak. ya saya langsung tawarin aja deh, ternyata mau juga dipotret 😀
Ya, Mi Titi sepertinya merupakan salah satu tempat yang harus didatangi pecinta kuliner di Makassar! ternyata ini adalah usaha keluarga, jadi ada beberapa cabang Mi Titi yang tersebar di kota Makassar ini. Saya malam sabtu itu sebenarnya sudah merasa kenyang dan berharap besok pagi sebelum berangkat pulang bisa mencicipi sejenak. Tapi ternyata seorang teman yang lama di Makassar bilang kalau jam 10 pagi bukanya, dan jam segitu besok paginya saya harus sudah di bandara!
walhasil saya jam 21-an WITA berangkat deh ke Mi Titi, pokoknya harus dicoba! 😀
dan oleh karena itulah saya pergi tidur dengan perut yang sangat kekenyangan =________________=
finally, di hari ketika, saya tidak sempat ngapa-ngapain, tidak sempat mencoba sup konro, tidak sempat menyambangi Karebosi, tidak sempat mencicipi Coto Makassar, dan hal lainnya 😦
Tetapi, diberikan kesempatan menginjakkan di bumi Sulawesi saja sudah merupakan anugerah yang tak terhingga buatku, belum tentu aku bisa kesini lagi dalam waktu dekat 🙂
Stranger 13/100
Posted 2 October 2011
on:- In: berita
- 2 Comments
weell, ini adalah satu diantara 15 strangers yang kudapat, dari target 100 orang! 😀
packing… packing…
Posted 25 August 2011
on:selamat mudik buat yang mudik! 😀
well, apa saja bawaan kalian yang mudik lebaran kali ini? kalau bawaan saya sih :
1. Baju, celana, daleman — checked
2. Buku bacaan — checked
3. Kamera DSLR dan kamera saku beserta perlengkapannya — checked
4. Charger ponsel dan kamera — checked
5. Puls buat online di jalan lewat ponsel — checked
6. Senter — checked
7. Peta Jawa — checked
8. Helm — hloh ngapain bawak helm?? wwkwkkw
9. sepatu dan sandal, plus kaos kakinya — checked
10. Flash disk 4 GB berisi semua lagu favorit buat disetel di mobil — sedang memilah-milah
11. Minuman dan makanan ringan (serta berat) untuk berbuka, ngemil dan sahur di kala perjalanan — sebagian checked
12. lightsaber warna biru — ngapain pulaa bawa ginian?? mau tempur bang? wkwkwk
13. Buku TTS, pensil dan penghapus — checked
14. Antimo — wah alhamdulillah saya tidak pernah mabuk selama perjalanan sejak kecil 😀
15. Headphone buat ndengeri musik-musik yang tidak-cocok-di-telinga-orang-tua 😀 — checked
16. Tablet PC — hah? ngga punya! -_____-”
17. Agustus 1945? — hormat senjataaaaa~~ GRAAAK!!! — jelas unchecked
18. Balsam, Safecare, dan antihistamin — antihistaminnya belum T____T
19. Mental baja nyetir di kala macet — checked
sepertinya itu yang akan saya bawa mudik mulai besok 😀
apa saja bawaan anda, yang penting niat mudiknya silaturahmi! 🙂
selamat berpuasa! selamat mudik! selamat lebaran! selamat njepret!
- In: berita | dunia farmasi | tahukah kamu??
- 2 Comments
Kluster Kesehatan UGM terdiri dari Fakultas Farmasi, LPPT, Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi. Mulai bulan ini, Agustus 2011, Rektorat akhirnya memberlakukan kebijakan KIK di kluster kesehatan setelah berbulan-bulan mengimplementasikannya di sektor sosial (sebelah kanan gambar itu, aslinya).
1. Lajur merah yang saya buat di gambar menandakan perubahan arah jalan yang mulanya dua arah menjadi satu arah, yaitu dari timur ke barat.
2. Lajur Kuning menandakan arah masuk dan keluar yang dimiliki Fakultas Kedokteran Gigi.
3. Lajur hijau menandakan arah masuk dan keluar yang dimiliki Fakultas Kedokteran.
4. Sedangkan lajur putih adalah jalur keluar masuk yang dimiliki oleh Fakultas Farmasi.
Ini dia yang nyeleneh, Fakultas Kedokteran dan Kedokteran Gigi sudah mengimplementasikan sistem satu jalur lurus. Sedangkan Fakultas Farmasi? lihat dulu, untuk keluar saja harus memutari lingkungan fakultas! 😀
Eh jangan salah, dikira saya ngeledek Farmasi, saya juga alumni Farmasi UGM lho,  😀
dan saya juga bangga dengan Farmasi! 🙂
"i am performing in 15 minutes, i will call you later" — message sent!, a photo by puguhindra on Flickr.
iseng
Via Flickr:
testing the lowlight capabilities of this new Nikon D7000
despite it is a APS-S sensor camera, it performs quite good in near dark environment. Some issues said that the autofocus is a bit difficult in low light, yes it is but do not worry, this D7000 has AF assist! 🙂
Nikon D7000
ISO 6400
AFS Micro Nikkor 105mm f/2,8 @2,8
Location : Serangan Oemoem Satu Maret Monument, Malioboro, Jogjakarta
- In: berita | Blogroll | fotografi | tahukah kamu??
- 6 Comments
Dunia fotografi mengalami perkembangan yang sangat pesat ketika memasuki era digital. Mulai dari hasil yang bisa dilihat langsung dari kamera, sensitivitas sensor yang jauh lebih tinggi daripada era film, olah imej yang lebih dimudahkan daripada zaman film, dan lainnya seperti banyaknya jepretan yang bisa anda hasilkan dalam sehari.
Hal ini tidak terlepas dari peran kartu memori sebagai media penyimpanan pengganti roll film. Kartu memori (memory card) dapat menampung lebih dari apa yang bisa disediakan sebuah roll film, betul-betul melebihi ekspektasi! Anda bisa melakukan lebih dari 1000 jepretan dalam sekali hunting tanpa harus mengganti kartu memori di masa kini :D. Beda jauh kan, dengan apa yang bisa dilakukan sebuah roll film? hehehe
Untuk para Profesional, jelas hal ini adalah suatu hal yang sangat menguntungkan. Sudah ngirit, jepretan bisa segera dilihat dan dihapus ketika tidak cocok. Untuk para penyuka travelling alias jalan-jalan seperti saya juga menguntungkan dan semua orang yang memotret di era digital! Sungguh menyenangkan! 🙂
Tapi, di balik sisi baik selalu ada sisi buruk. Para hobiis yang berada di tingkat pemula seperti saya seringkali memotret terlalu banyak, membawa kartu memori dengan kapasitas yang (menurut saya) terlalu besar untuk ukuran sensor kameranya. Karena besarnya kapasitas memori tersebut, seorang fotografer terkadang menjadi kurang selektif  dalam menyimpan foto-fotonya. Pokoknya jepret dulu, pikir belakangan (tidak semua melakukan ini lho 🙂 ).
Ada beberapa hal yang menurut saya bisa dilakukan dalam rangka selektif (dan hemat) diantaranya:
1. Seleksi foto di tempat (on site) harus selalu digalakkan. kenapa? Karena banyak foto yang seharusnya tidak berguna, tidak dilihat, tidak diolah, tidak diunggah, tidak di-print, memenuhi hard drive anda!! :D. Anda akan kebingungan ketika tiba-tiba porsi memori hard drive anda penuh foto-foto tidak berguna anda! 😀
2. Gunakan kartu memori berkapasitas secukupnya. Sebagai contoh, sensor kamera DSLR 6 MP Nikon D40 saya, dengan kartu memori sebesar 1 GB saja saya sudah bisa mendapatkan >100 gambar berformat RAW, yang menurut saya lebih dari cukup dalam sekali hunting normal. Tentu saja sesuaikanlah besar kartu memori dengan besarnya sensor digital kamera anda 🙂
3. Yang ini mungkin tidak nyambung, tapi biasakanlah untuk selalu segera memindah foto hari itujuga ke dalam suatu folder di hard drive anda. Meskipun cuma lima buah foto dalam sehari. Perbuatan sederhana ini akan mencegah anda untuk menumpuk-numpuk foto di dalam kartu memori anda. Coba bayangkan, sudah memorinya terlalu besar dan foto-fotonya pun tidak terpilah-pilah, lalu kartu memori anda itu rusak atau hilang? berabe kan?
Itulah beberapa hal kecil yang bisa kita lakukan dalam rangka menghemat isi kartu memori dan hard drive kita. well, jangan turuti tulisan ini bila anda memang membutuhkan storage yang besar dan dokumentasi foto yang banyak. Bisa saja foto-foto yang berada di dalam kartu memori anda bagus semua 🙂
stay selective and keep njepret!! 🙂